Jumat, 09 Agustus 2019

Cara Kerja Nslookup pada CMD (getName)



Cara Kerja Nslookup pada CMD (getName)

Pada kali ini saya akan membahas bagaimana cara kerja Nslookup pada CMD. Nslookup merupakan sebuah tool yang digunakan untuk mengetahui ip dari sebuah domain, Nslookup sering digunakan untuk mendiagnosa permasalahan jaringan yang berhubungan dengan DNS.

Perintah diatas merupakan ip dari sin10s02-in-f14.1e100.net adalah 172.217.26.78, selanjutnya DNS servernya yaitu 172.217.26.78


Dari gambar diatas yang pertama berjalan adalah mengirim paket java.net untuk mengetahui nama domain. Yang dibutuhkan adalah ip address beranding terbalik dengan program sebelumnya. Setelah program di import dan memasukan ip address yang akan di cetak dengan syntak System.out.println(“Pemakaian: java IPtoName <IP address>”);  dan di cek dengan perintah try{ address = InetAddress.getByName(host);


Untuk menjalankan program diatas terlebih dahulu harus simpan dengan nama file IPtoName.java, kemudian compile file tersebut dan barulah program dapat dijalankan.

Cara Kerja Nslookup pada CMD (getAddress)



Cara Kerja Nslookup pada CMD (getAddress)

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang Nslookup, namun kali ini kita lebih akan membahas bagaimana cara kerja Nslookup menggunakan IP atau address untuk mengetahui nama domain. Untuk caranya kita hanya memasukan command Nslookup address pada command prompt.


Pada program diatas merupakan program yang akan mengimport paket java.net yang didalamnya berisi fungsi untuk memperoleh nama domain, berbeda dengan program sebelumnya dimana membutuhkan nama domain untuk mengetahui addressnya, program ini membutuhkan address untuk mengetahui nama domainnya. Setelah program melakukan import, program akan meminta kita untuk memasukan IP address dari domain yang ingin kita ketahui namanya dengan perintah System.out.println("Pemakaian: java IPtoName <IP address>"); setelah address berhasil dimasukan program akan melakukan pengecekan apakah address tersebut tersedia atau tidak dengan perintah try{ address = InetAddress.getByName(host);}  bila address yang dimasukan tidak tersedia maka program akan menampilkan  "invalid IP - malformed IP" namun bila tersedia program akan menampilkan nama domain dari address tersebut.

Untuk menjalankan program diatas terlebih dahulu harus simpan dengan nama file Nslookup google.com kemudian compile file tersebut dan barulah program dapat dijalankan.

Cara Kerja Ipconfig pada CMD (getIP)



Cara Kerja Ipconfig pada CMD (getIP)

Pada pembahasan kali ini saya akan membahas cara kerja Ipconfig pada CMD. Ipconfig adalah tool pada Command prompt yang digunakan untuk melihat informasi jaringan atau informasi IP yang terpasang di Network adapter, fungsi lain dari perintah ipconfig untuk menset ulang jaringan, terutama yang menggunakan jaringan dengan DHCP.










Pada program diatas yang pertama kali dilakukan adalah mengimprt pake java.net. untuk bisa mempeoleh ip kiat harus mengetahui host terlebih dahulu dengan perintah host = InetAddress.getLocalHost(); dan kemudian di cek oleh program dengan perintah perintah byte ip[] = host.getAddress(); kemudian melaukan translasi dengan pengulanaan untuk memperoleh hasil IPv4.



Selanjutnya compile file tersebut dengan perintah diatas, sebelum melakukan compile pastikan nama file getIP, apabila tidak maka akan menimbulkan error pada program. Setelah berhasil dicompile kita bisa menjalankan program seperti pada hasil diatas.

Cara Kerja Hostname pada CMD (getName)




Cara Kerja Hostname pada CMD (getName)



Assalammualaikum wr wb, kali ini saya akan membahas bagaimana cara mengetahui nama host pada windows dengan menggunakan paket java.net. Cara mudah untuk mengetahui nama host yang kita gunakan, kita dapat membuka system pada control panel atau bisa juga dengan memasukan command hostname pada CMD.


Pada pembahasan kali ini saya akan mengulas bagaimana cara kerja program untuk mengetahui nama host dengan java. Dibawah ini merupakan contoh script yang akan kita gunakan untuk mengetahui nama host


Program diatas menggunakan paket java.net yang dimana berfungsi untuk mengecek suatu host dengan perintah InetAddress.getLocalHost(); setelah program memperoleh host maka akan menampilkan nama host yang kita gunakan dengan menggunakan perintah System.out.println(“nama komputer anda: “ + host.getHostName());



Program diatas merupakan untuk melakukan suatu percobaan program tersebut, selanjutnya kita simpan script dengan nama file getName.java. Selanjutnya kita dapat compile lalu kita jalankan seperti gambar diatas.

Kamis, 18 April 2019

Tutorial Step by Step Regresi Linear menggunakan Jupyter


Untuk melakukan perhitungan analisis regresi akan menggunakan bahasa pemrogramman python dengan Jupyter Notebook.

membuat Praktik Regresi Linear seperti berikut;

Langkah 1 : Import Library python dan load dataset



Diatas In adalah tempat memasukan atau meyisipkan script.







 Lalu out diatas adalah output atau hasil dari apa yang kita masukan sebelumnya, dimana output tersebut merupakan hasil dari penjualan produk.

Langkah 2 : Visualisasi Data 
















 gambar diatas akan menghasilkan hasil dari penjumlahan dan perkalian














gambar diatas menghasilkan hasil dari prediksi statmodel
























gambar diatas menghasilkan diagram yang merupakan hasil dari plotting the least squares line

Jumat, 05 April 2019

Perbandingan ios dengan android dan symbian

PENGERTIAN IOS

IOS merupakan System Operasi sama seperti Android, hanya saja bila Android berkonsep Open Source sedangkan IOS bersifat tertutup sehingga IOS hanya dikembang oleh pihak Apple saja tanpa ada yang lain. Sebelum menggunakan nama IOS pihak Apple memberi nama Iphone OS, Apple, Inc. adalah perusahaan yang bermarkas di Silicon Valley, Cupertino, California. Didirikan oleh Steve Jobs, Steve Mozniak dan Ronal Wayne. Apple awal mulanya hanya fokus pada komputer saja namun seiring berjalannya waktu steve jobs membuat system operasi IOS dan versi pertama dari IOS diperkenalkan pada Januari 2007 dan dasar dari IOS ialah OS X pada perangkat Mac sebagai basicnya.

KELEBIHAN IOS :
1. Jumlah Aplikasi dan games terbanyak dibanding OS smartphone lain.
2. Punya kontrol ketat terhadap kualitas aplikasi yang ada di apps store.
3. Performa & kualitas menjalankan aplikasi/games lebih bagus dibanding smartphone dengan OS lainnya.
4. Device-device lama bisa mendapat update OS walau secara hardware jauh tertinggal.
5. Pelopor could computing (media penyimpanan data secara online).
6. Garansi device internasional
7. Harga jual kembali lebih stabil.
8. User friendly

KEKURANGAN  IOS :
1. Harga devicenya lebih mahal.
2. Media konektifitas seperti bluetooth & wifi sharing terbatas hanya untuk sesama perangkat iOS (bisa diakali dengan cara membeli aplikasi di apps store).
3. Aplikasi-aplikasi tertentu banyak terdapat versi berbayar/trial (bisa diakali dengan jailbreak dan dapat memasang aplikasi bajakan)
4. Harus terkoneksi dengan iTunes jika ingin share media file dengan PC atau Notebook.
5. Tidak ada slot micro SD dan baterai sudah built in ( tidak bisa dicopot).



PENGERTIAN ANDROID
Sebuah System Operasi untuk perangkat mobile berbasis linux ( Open Source ), uniknya sebelum digunakan untuk perangkat mobile android dibuat untuk mengembangkan system operasi yang canggih untuk perangkat kamera digital, namun karena market sharenya tergolong masih kecil pada waktu itu maka dialihkan ke perangkat mobile ( ponsel pintar ). Android, Inc. adalah perusahaan pendiri android yang berada di Palo Alto, California, pada bulan Oktber 2003 oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Namun pada Agustus 2005 Google mengakuisisi Android, Inc.

KELEBIHAN ANDROID :
1. Berbaigai Macam Aplikasi & Game Dapat di Unduh Dengan Mudah.
2. Open Source
3. Multi Tasking
4. Tampilan Visual Yang Mengagumkan
5. Notifikasi Yang selalu Membuat Anda Tahu
6. Widget (Jalan pintas sebuah aplikasi)
7. Syncronisasi
8. Price (harga yang terjangkau)

KEKURANGAN ANDROID :
1. Haus Data Internet
2. Boros Baterai
3. Iklan Yang Selalu Muncul
4. Kurangnya responsive(adanya lag)
5. Update OS system yang lama


PENGERTIAN SYMBIAN
Symbian adalah sistem operasi yang tak bebas bergerak yang dikembangkan oleh Symbian.Ltd yang dirancang untuk peralatan bergerak seperti mobile. Saat ini Symbian OS banyak digunakan oleh berbagai vendor produk peralatan komunikasi MOBILE pada berbagai jenis produk mereka yang bervariasi. Variasi dari sisi hardware ini dimana Symbian OS diimplementasikan dapat dimungkinkan karena sistem operasi ini memiliki antarmuka pemprograman aplikasi.

KELEBIHAN SYMBIAN :
1. Sistem Operasi paling laris pada tahun 2007 sampai 2010, karena memang belum ada yang menandinginya pada masa itu.
2. Symbian juga terbukti bisa tampil baik, pada ponsel yang dirancang untuk multimedia, hampir semua aplikasi yang kompetibel bisa dipasang.
3. Symbian adalah sebutan dari nokia yang tidak diragukan lagi kualitasnya.
4. Symbian merupakan Sistem Operasi yang dapat dimodifikasi semua yang ada didalamnya.
5. Symbian dapat dibentuk atau diubah tampilannya sesuai selera.
6. Symbian mampu bersaing dengan pesaing-pesaing kelasnya.
7. Tampilan game yang menawan
8. Sound pada headset yang gahar. Memang tak bisa di tandingi,balance antara sound begitu kental.Stereo Widening nya cukup bagus.Selain itu,sound yang diberikan amat jernih
9. Wi-Fi Feature Wi-Fi feature ny dapat membuat kita menikmati indahnya dunia internet hahahaha, (hanya untuk sebagian hp)
KEKURANGAN SYMBIAN :
1. Symbian merosot dengan adanya Sistem Operasi baru besutan dari merek dagang yang lain, seperti Iphone atau yang paling berat yaitu Android yang sudah sangat populer saat ini.
2. Konfigurasi Sistem nya hampir sama dengan komputer, Symbian rentan terkena virus.
3. Symbian terbilang hampir tersisih saat ini karena mungkin mulai tahun 2013 nokia tidak mengeluarkan ponsel symbian lagi karena telah digantikan dengan windows mobile besutan nokia.
4. Sangat Lemot.
5. Baterai cepat habis.


KESIMPULAN
Jadi menurut saya android adalah suatu aplikasi yang berjalan pada gadged yang diciptakan oleh google dan beberapa perusahaan besar guna meramaikan pasar gadged yang sedang mengalami peningkatan popularitas. Android memiliki basis linux, dimana sangant mengandalkan open sourcenya. Sehingga sangat banyak orang yang berperan akif dalam mengembangkan aplikasi ini karena open source. Sekarang banyak produsen gadged yang bmelirik pasar android karena bersifat gratis.

Android sendiri telah memiliki banyak reformasi sehingga telah memiliki banyak perkembangan. Bahkan telah menyaingi iPhone yang dikenal memiliki teknologi paling canggih dalam dunia gadged. Dukungan google kepada android itu yang menjadi pendongkrak Android dalam ekxstensinya di pasar global. Akan tetapi karena masih baru aplikasi ini masih kurang diminati. Akan tetapi dalam waktu bebrapa tahun kedepan Android akan menjadi aplikasi jajaran pertama yang paling banyak dicari. Dibandingkan dengan IOS yang sulit pengoperasiannya.

Sumber:
https://www.microboyid.com/kelebihan-dan-kekurangan-android-dan-ios/

https://riyadinurfajar.blogspot.com/2016/12/pengertian-serta-kekurangan-dan.html

Rabu, 09 Januari 2019

EDI (Electronik Data Interchange

EDI (Electronik Data Interchange)

1. LATAR BELAKANG.
Perkembangan industri ekspor dan impor saat ini telah mengalami kemajuan secara signifikan. Perkembangan serta pertumbuhan tersebut harus diikuti dengan fungsi pengawasan dan pelayanan secara maksimal oleh instansi terkait. Direktorat Jendral Bea dan Cukai merupakan salah satu instansi pemerintahan yang memegang peranan penting dalam perkembangan perekonomian dan industri ekspor impor di Indonesia. Direktorat Jendral Bea dan Cukai bertanggungjawab dalam bidang kepabeanan dan aktifitas pendukung lainnya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dibidang kepabeanan, Direktorat Jendral Bea dan Cukai harus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat. Selain itu untuk melaksanakan fungsi pemungutan pajak negara dalam bentuk pemungutan bea masuk atas barang impor dan pengawasan lalu lintas barang di wilayah pabean Republik Indonesia, administrasi pabean harus melakukan pemeriksaan pabean seakurat mungkin. Disisi lain untuk memperlancar arus barang, intervensi administrasi pabean dalam melakukan pemeriksaan barang harus dilakukan seminimal mungkin. Dalam hal ini Dinas Bea dan Cukai mengalami dilema yang sangat besar dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya secara baik.
Untuk mengatasi dilema tersebut, administrasi pabean diharapkan dapat memberikan fasilitas perdagangan dalam bentuk mempercepat pelayanannya sehingga akan memperlancar arus barang dan dokumen namun juga harus tetap melakukan fungsi pengawasan secara baik. Dengan dasar itu, administrasi pabean memerlukan suatu sarana yang dapat memenuhi kebutuhan untuk penyederhanaan proses pelayanan dan pemberian fasilitas serta penerapan system pelayanan dokumen yang terintegrasi dan cepat.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam system pelayanan kepabeanan mutlak diperlukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dirjen Bea dan Cukai menerapkan Electronic Data Interchange (EDI) dalam pelayanan kepabeanan. EDI akan membantu dalam hal pelayanan jasa dokumen ekspor impor, yaitu jasa Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Administrasi pabean dapat memproses pemberitahuan pabean dalam sistem komputer pengguna jasa kepabeanan antara lain perusahaan pelayaran, importir, eksportir, dan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), dan ditransmit secara elektronik, sehingga data yang sama akan segera masuk ke sistem komputer Direktorat Jendaral Bea dan Cukai tanpa melalui proses re-entry. dimana dalam proses re-entry tersebut mungkin dapat terjadi human error seperti kesalahan pengetikan data, selain itu juga menambah waktu pengerjaan.

2. PERUMUSAN MASALAH.
Perumusan masalah dalam tulisan ini ialah bagaimana langkah yang dilakukan oleh Dirjen Bea dan Cukai dalam implementasi Electronic Data Interchange (EDI) dalam mengatasi permasalahan kepabeanan. Permasalahan selanjutnya ialah, apakah implementasi Electronic Data Interchange (EDI) sudah berjalan dengan baik di Dirjen Bea dan Cukai.

Pengertian EDI (Electronic Data Interchange)
Menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Electronic Data Interchange adalah Pemindahan data secara elektronik antara 1 perusahaan maupun lebih. Electronic data Interchange membuat form standar yang termasuk dalam pembelian order suatu barang, penagihan serta kofnfirmasi yang lebih baik dari ASN.
Electronic data interchange sangat penting untuk setiap industri baru, termasuk retail, health care, finansial,otomotif dengan penggunaannya untuk untuk setiap kegiatan operasional.
Saat ini makin banyak industri yang mulai memperhitungkan keuntungan untuk mengurangi cost dan menaikkan pelayanan dan kepuasan pelanggan dengan penggunaan aplikasi EDI.

Prinsip Teknologi EDI
Prinsip dari teknologi EDI sebenarnya adalah menerjemahkan bahasa aplikasi dari sistim yang sama-sekali berbeda menjadi bahasa yang terstandarisasi, sebagai contoh dalam hal ini UN/EDIFACT yang merupakan singkatan dari United Nation Electronic Data Interchange for Administration, Commerce and Transport, disini bisa dilihat bahwa bahasa tersebut distandardisasi oleh PBB. Teknologi EDI ini adalah teknologi ‘less investment’ dimana pelaku bisnis tidak perlu lagi membeli peralatan baru sebagai infrastruktur untuk pertukaran dokumennya, dengan kata lain tetap menggunakan peralatan yang telah tersedia.
Tujuan utama EDI
Tujuan utama dari pemakaian teknologi EDI, sebenarnya adalah agar teknologi ini dapat membantu para pelaku bisnis mengkomunikasikan dokumennya dengan pihak lain lebih cepat, akurat dan lebih efisien karena sifatnya yang dapat mengeliminir kesalahan yang diakibatkan proses re-entry dan dapat mengurangi pemakaian kertas, komunikasi dan biaya-biaya lain yang timbul pada metode konvensional sehingga diharapkan dapat menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan diharapkan dapat meningkatkan laba kepada pemakainya. Apabila proses tersebut terpenuhi, otomatis proses bisnis internal perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik, terencana dan pada akhirnya hubungan bisnis dengan pihak lain-pun akan dapat lebih baik juga
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
Componen dasar EDI
Hub (pihak yang memberikan perintah)
Spoke (pihak yang menerima perintah)
Computer (sebagai electronic hardware)
Electronic software




Software OS-EDI yang digunakan berupa
Bayan Commerce
IDX-IDEA
NextGen-EDI
RAXINC

Standard EDI yang belaku saat ini adalah
SPEC 2000
ANSI X12 Standard AS dan Canada
EDIFACT (Standard Eropa)
IEF

Kelebihan/keutamaan EDI
Revenue Stream yang baru
Meningkatkan market (exposure)
Menurunkan biaya operational (operational cost)
Memperpendek waktu,automatic
Mengurangi informasi data yang mengembang
Meningkatkan supplier management
Melebarkan jangkawan (global reach)
Meningkatkan customer loyality (customer service)
Meningkatkan value chain

Syarat dapat dilakukannya proses EDI
Electronic transaction (merujuk ke format standard internasional)
Scope of agreement (electrical supply service in the cooperative)
Third-party service provider
Electonic transaction menyampaikan ke provider)
Privider melanjutkan ke penerima (spoke) dengan merenspon harga dan jumlah barang
System operation (merawat dan menjaga system operasional EDI
Security Procedures (selalu mengikuti prosedur pelaksanaan untuk menghindari masalah
Tanda tangan (signature), berupa pengkodean, menunjukkan identitas
Bebas dari computer viruses
Data recovery and retention
Testing

Transmission EDI (pemancaran EDI)
Proper receipt (penyesuaian tanda terima)
Verification
Responses transaction
Transmital yang berlulanga kali

Transaction terms (transaksi EDI)
Cooperative CSP tariff
Convidentialy
Validity (Enforceability)
Pihak Hup menyampaikan agreemant ke pihak spoke
Pihak spoke Aggrement to executed CSP (Competitive
Service Providers)
Adanya persetujuan sah

Step proses Proper receipt and Verification EDI
Enter claim information (masukkan permintaan data)
Enter data and complete instruction.
Data akan di ferifikasi (data and/or attachments
Transmit Data
Retrieve and review reports
Prepare and mail attachments with EDI labels

ELECTRONIC DATA INTERCHANGE
Pemanfaatan EDI di Indonesia nampaknya masih belum mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Masih sangat jarang yang memanfaatkan system ini sebagai salah satu komponen teknologi informasi. Definisi EDI sendiri ialah pertukaran data secara elektronik antar perusahaan dengan menggunakan format data standar yang telah disepakati bersama. Dengan EDI ini perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan pertukaran data baik didalam internal organisasi ataupun dengan pihak stakeholder. Berikut ini ialah keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI.
Penghematan Biaya : Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas, tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.
Kecepatan : Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
Keakuratan : EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
Keamanan : Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
Integrasi : Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.
  Dalam implementasinya, EDI dapat digunakan untuk berbagai macam bidang baik itu jasa ataupun manufaktur. Implementasi EDI tersebut akan bergantung pada permasalahan yang dihadapi organisasi dan seberapa jauh organisasi tersebut membutuhkan EDI untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Berikut ini ialah beberapa bidang yang dapat menerapkan EDI didalam proses bisnisnya.
Supply Chain Management : logistik, manufaktur, distributor, retailer (supermarket), farmasi, export, import.
Transportasi : perusahaan pelayaran, perusahaan penerbangan, pelabuhan laut, bandara udara, qic (quarantine immigration customs) , freight forwarder, courier, ppjk, bank, warehousing (pergudangan), terminal peti kemas, asuransi, surveyor.
Keuangan : transaksi antar bank, transaksi perbankan lainnya, asuransi, transaksi lembaga keuangan lainnya, dll.
Pemerintahan : bea cukai, perpajakan, pelayanan jasa kepada masyarakat, kantor perbendaharaan negara, biro pusat statistik, perijinan-perijinan, imigrasi, kependudukan, perindustrian& perdagangan, karantina, dll.
EDI dapat dapat diimplementasikan diimplementasikan apabila apabila ada ada suatu suatu komuniti dimana didalamnya ada ada pihak pihak yang yang disebut hub dan spoke. Hub adalah pihak pihak yang mewajibkan mitra kerjanya yaitu yang disebut spoke untuk menggunakan EDI. Selain itu, organisasi yang akan menerapkan EDI juga harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Standar tersebut mencakup aspek software dan hardware yang akan digunakan serta format data elektronik. Standar internasional EDI yang berlaku saat ini ialah :
Automotive Industry Action Group (AIAG)
X.12, yang merupakan standar yang berlaku di U.S.dan Canada
EDI for Administration, Commerce, and Trade (EDIFACT), yang merupakan standar yang berlaku diEropa.

IMPLEMENTASI EDI BIDANG KEPABEANAN DIRJEN BEA DAN CUKAI.
Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan Dirjen Bea dan Cukai dalam menerapkan EDI di bidang kepabeanan. Langkah yang dilakukan ialah identifikasi proses bisnis, migrasi sistem dan evaluasi hasil implementasi.
4.1 Proses Bisnis Kepabeanan.
Dalam implementasi EDI ini, pihak Dirjen Bea dan Cukai harus mengidentifikasi proses bisnis dalam pengurusan kepabeanan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk dapat mengevaluasi proses yang terjadi serta mengetahui kelemahan dari proses bisnis yang terjadi. Dalam proses bisnis manual tersebut, dokumen harus diajukan secara fisik kepada administrasi pabean untuk dilakukan re-entry data ke sistem computer Bea dan Cukai.Untuk melakukan kegiatan tersebut diperlukan kehadiran yang bersangkutan, pihak pengaju ijin, di kantor Pabean untuk menyerahkan dokumen dan menunggu keputusan pihak Pabean. Dengan demikian, selain memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 5 – 7 hari kerja dan kebanyakan pihak yang mengajukan ijin harus selalu melihat di Dinas Bea dan Cukai apakah ijin tersebut telah disetujui.
Sistem manual tersebut diindikasikan memiliki peluang besar untuk adanya human error dalam proses entry data. Dari proses bisnis tersebut dapat diketahui bahwa importir ataupun eksportir menstransfer data Pemberitahuan Impor/Ekspor Barang (PIB,PEB) dengan menggunakan disket serta mencetak lembar pengantar yang berisi data tersebut. Setelah itu importir atau eksportir melakukan kewajibannya yaitu membayar bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor ke bank devisa Persepsi atau Kantor Pabean tempat pengeluaran barang. Atas pembayaran tersebut importir atau eksportir menerima bukti pembayaran. Untuk mendapat persetujuan dari pihak bea cukai, importir harus menyerahkan PIB beserta dokumen pelengkap pabean yang meliputi bukti pembayaran, disket, dan lembar pengantar pejabat yang menerima dokumen di Kantor Pabean tempat pengeluaran barang.
Proses bisnis tersebut terlihat memiliki beberapa kelemahan yang akan merugikan pihak importir dan eksportir. Pengurusan yang lama akan mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang sehingga membuat importir dan eksportir menderita kerugian. Selain itu akan sangat mungkin terjadi kesalahan input data yang dilakukan oleh petugas kepabeanan sehingga memerlukan waktu untuk memperbaikinya. Pihak kepabeanan sendiri juga akan memiliki kesulitan, karena segala macam dokumen harus mereka teliti secara manual sehingga proses menjadi lebih rumit.
4.2 Migrasi Sistem Kepabeanan.
Untuk mengimplemantasikan EDI di bidang kepabeanan tersebut, Menteri Keuangan membentuk suatu Komite Pengarah Implementasi EDI di bidang kepabeanan yang diketuai oleh DJBC dengan anggota berasal dari berbagai instansi seperti Departemen Perhubungan, Departemen Keuangan, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Bank Indonesia, Kamar Dagang dan Industri. Selanjutnya untuk mengembangkan EDI Customs Messages, Implementation Guidelines, dan Integration Guidelines, Komite Pengarah EDI telah membentuk suatu tim teknis. Tim Teknis telah menyelesaikan Implementation Guidelines maupun Integration Guidelines, sehingga bagi pengguna jasa kepabeanan yang berminat untuk ikut serta dalam pilot proyek dan telah mempunyai in-house application system dapat menggunakannya sebagai panduan dalam melakukan modifikasi in-house aplikasinya. Untuk para importir dan PPJK yang belum memiliki in-house aplikasi, Tim Teknis melalui PT.EDI Indonesia ditunjuk sebagai EDI Provider telah mengembangkan suatu aplikasi yang disebut dengan “Importer Module”, dimana modul tersebut dapat dipergunakan importir maupun PPJK untuk ikut serta dalam pilot proyek EDI di bidang kepabeanan.
Dalam melakukan migrasi sistem manual menjadi EDI tersebut, pihak Dirjen Bea dan Cukai melakukannya secara bertahap dengan memilih wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pilot project. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pro dan kontra yang berlebihan didalam tubuh Dirjen Bea dan Cukai sendiri. Selain itu, dengan menetapkan satu wilayah sebagai pilot project, pihak Dirjen Bea dan Cukai dapat mengevaluasi kelemahan yang terjadi selama proses implementasi EDI tersebut.
Dokumen standar kepabeanan yang disertakan dalam sistem EDI tersebut ialah Dokumen PIB dan respon dari Bea Cukai yang dipertukarkan melalui jaringan EDI. Dokumen tersebut dalam bentuk format United Nation Electronic Data Interchange for Administration, Commerce, and Transport (UN/EDIFACT) yaitu:
Customs Conveyance Report Message (CUSREP) merupakan dokumen elektronik mengenai rencana kedatangan sarana pengangkut yang diajukan oleh Perusahaan Pelayaran kepada Bea dan Cukai.
Customs Cargo Report Message (CUSCAR) adalah dokumen elektronik mengenai kargo yang dimuat dalam sarana pengangkut (manifest) yang dilaporkan oleh Perusahaan Pelayaran kepada Bea dan Cukai.
Customs Declaration Message (CUSDEC) adalah dokumen elektronik mengenai barang yang akan dilepas dari pengawasan pabean, seperti PIB yang diajukan importer atau kuasanya kepada Bea dan Cukai.
Customs Response Message (CUSRES) adalah dokumen yang merupakan tanggapan dari Bea dan Cukai atas diterimanya CUSREP, CUSCAR, dan CUSDEC. Tanggapan ini dapat berupa pemberian nomor registrasi, penetapan jalur pemeriksaan, atau persetujuan pengeluaran barang.
Disamping dokumen tersebut di atas, dalam kaitannya dengan EDI di bidang kepabeanan terdapat juga beberapa dokumen standar yang akan dipertukarkan yaitu dokumen yang berkaitan dengan pemenuhan pembayaran bea masuk dan PDRI. Mengingat sistem pembayaran bea masuk dapat dilakukan melalui Bank Devisa Persepsi, maka transaksi elektronik ini melibatkan perbankan. EDI dalam sistem pembayaran ini dikenal dengan Electronic Fund Transfer (EFT), yang meliputi:
Payment Order (PAYROD) adalah dokumen elektronik yang berisi perintah dari pengguna jasa kepabeanan (importer) kepada bank untuk membayar bea masuk dan PDRI ke Kas Negara
Debit Advice (DEBADV) merupakan dokumen elektronik yang berisi informasi dari bank kepada importer yang menyatakan bahwa rekening importer telah didebet sebesar sejumlah uang yang tertera dalam payment order untuk pembayaran bea masuk dan PDRI.
Credit Advice (CREADV) adalah dokumen elektronik yang berisi informasi dari bank kepada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara serta Bea dan Cukai yang menyatakan bahwa pada rekening kas Negara telah dikreditkan sejumlah uang untuk pembayaran bea masuk dan PDRI atas barang yang diimpor oleh importer.
Secara umum proses pengajuan ijin dan pengurusan dokumen yang dilakukan setelah Dirjen Bea dan Cukai menggunakan EDI meliputi hal-hal berkut ini.
Importir melakukan pembayaran bea masuk, pajak dan cukai atas barang-barang yang diimpor kepada Bank Persepsi.
Bank Devisa mengirimkan Debit Advise kepada importir sebagai bukti telah dilakukan pembayaran oleh importir.
Bank Devisa mengirimkan copy Credit Advise kepada Bea Cukai.
Importir/PPJK melakukan pengiriman PIB secara elektronik kepada Bea Cukai.
Bea Cukai mengirimkan respon-respon sehubungan dengan PIB yang diterima.
Bea Cukai memberikan respon ‘Pengeluaran Barang’ (SPPB).
Bank Devisa mengirimkan Credit Advise atas pembayaran yang telah dilakukan importir kepada kantor kas Negara.

Jika kita amati lebih lanjut, sebenarnya tidak ada suatu perbedaan yang mencolok dari proses pengurusan dokumen kepabeanan. Yang berbeda ialah bahwa dengan menggunakan EDI, segala macam pengurusan dokumen akan dilakukan secara elektronik dan tidak membtuhkan kedatangan pihak importir ataupun eksportir secara langsung. Teknis pelaksanaan online ini akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Efisiensi waktu karena tidak diperlukan lagi kehadiran importir, cukup melalui internet yang hanya memerlukan waktu beberapa detik, dan efisiensi biaya secara otomatis akan terjadi mengingat importir tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk menuju ke bea cukai dan tidak memerlukan kertas untuk mencetak data-data yang akan diserahkan. Dengan demikian diharapkan melalui jalur yang dipangkas dengan pemberlakuan sistem EDI akan mampu menghemat waktu sekitar 4 – 5 hari kerja dari waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan secara manual.
4.3 Evaluasi Hasil Implementasi EDI.
Perubahan dari sistem manual dengan EDI telah memberikan manfaat dari segi penghematan biaya dan waktu pengurusan dokumen. Namun penerapan EDI ini masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu untuk diperhatikan, yaitu.
Masih terjadi penumpukan dokumen serta pihak pengaju ijin harus selalu melakukan pengecekan ststus ijin mereka. Sistem EDI yang memungkinkan pelayanan secara on line nampaknya masih belum diimplementasikan secara maksimal oleh petugas kepabeanan. Pihak yang mengajukan ijin masih harus menyertakan dokumen fisik. Selain itu petugas juga tidak segera menindaklanjuti pengajuan ijin tersebut dengan cepat. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia di bidang kepabeanan masih belum siap untuk mengimplementasikan perubahan sistem manual ke EDI secara on line. Hal ini membuat penggunaan EDI kurang berjalan maksimal.
Efisiensi waktu dalam proses pengajuan ijin di kepabeanan masih belum dapat tercapai secara maksimal. Hal ini terjadi karena petugas masih mewajibkan penyertaan dokumen secara manual dan pihak pengaju ijin mesti datang secara langsung ke bidang kepabeanan. Proses inilah yang mengakibatkan implementasi EDI kurang dapat berjalan secara maksimal dan masih menimbulkan ketidakpuasan dari pihak pengaju ijin.
Masih adanya persyaratan yang mengharuskan penyertaan legalitas surat asli. Syarat ini datang dari pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang masih mengharuskan pengurusan Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin /COO) dilampiri dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah mendapat legalitas dari Bea Cukai. Hal ini terjadi karena Dinas Perindustrian dan Perdagangan belum terpasang perangkat yang bisa memantau secara on-line.
Proses untuk mendapatkan legalitas tersebut masih membutuhkan waktu yang lama karena jumlah dokumen yang disertakan cukup banyak. Hal inilah yang mengakibatkan proses pengurusan ijin ekspor dan impor masih memerlukan waktu yang lama dan proses yang rumit.

KESIMPULAN.
Kesimpulan yang dapat diambil dari implementasi EDI dalam bidang kepabeanan ini ialah.
Implementasi EDI dalam bidang kepabeanan dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam hal pengurusan ijin ekspor dan impor yang selama ini memiliki berbagai macam kekurangan. Dengan implementasi EDI ini diharapkan proses pengurusan kepabeanan akan menjadi lebih cepat tanpa mengurangi keakuratan pemeriksaan dokumen.
Pihak Bea dan Cukai menjalankan migrasi sistem EDI ini dengan menetapkan kawasan Tanjung Perak Surabaya sebagai pilot project. Hal ini dilakukan untuk melihat keseluruhan sistem EDI secara utuh untuk selanjutnya diidentifikasi kelemahan yang ada sebelum sistem ini diterapkan secara menyeluruh di Indonesia.
Permasalahan setelah system EDI tersebut diimplementasikan ialah masih adanya penyertaan dokumen secara manual. Dokumen tersebut masih dibutuhkan karena belum seluruh instansi terkait dalam hal kepabeanan menerapkan sistem secara on line. Selain itu petugas dinas bea dan cukai masih belum terbiasa untuk menerapkan EDI secara baik.


SARAN
Berikut ini ialah saran yang dapat dilakukan Dirjen Bea dan Cukai dalam melakukan implementasi EDI agar dapat berjalan secara maksimal.
Pihak Dirjen Bea dan Cukai harus memberikan dukungan yang penuh terhadap implementasi sistem EDI ini. Pihak top manajemenlah yang bertanggungjawab penuh terhadap keberhasilan implementasi EDI di bidang kepabeanan ini.
Harus dilakukan evaluasi secara terus menerus terhadap implementasi EDI sehingga segala macam kekurangan dapat diidentifikasi dan diminimalkan.
Diperlukan sosialisasi sistem ini terhadap para karyawan di Dirjen Bea dan Cukai sehingga mereka akan mendukung project ini agar dapat terlaksana dengan baik. Selain itu dengan sosialisasi yang baik, pihak karyawan akan merasa nyaman dalam berkerja menggunakan EDI karena mereka faham keuntungan apa saja yang dihasilkan dalam penggunaan EDI.
Penerapan EDI harus dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia setelah melihat dan melakukan evaluasi project di Tanjung Perak Surabaya tersebut dinyatakan berhasil.
Seluruh instansi pemerintahan (Deperindag) yang berhubungan langsung dengan proses kepabeanan harus menerapkan sistem secara on line juga. Hal ini dilakukan untuk semakin mempercepat proses pelayanan ijin ekspor dan impor.

https://contardoluiz.wordpress.com/2010/10/18/edi-electronik-data-interchange/